• Breaking News

    Mengembalikan Kejayaan Kakao Jayapura

    Mengembalikan Kejayaan Kakao Jayapura

    Kakao masih berpotensi menjadi komoditas pertanian andalan di Kabupaten Jayapura. Areal penanaman kakao tersebar di 19 distrik. Luas penanamannya saat ini mencapai sekitar 9,5 ribu hektare.
    .
    Apalagi, kakao merupakan tanaman yang sudah lama dikembangkan dan pemerintah provinsi sudah menetapkan perkebunan dan perkembangan kakao di Kabupaten Jayapura. Komoditas Kakao di Jayapura merupakan salah satu potensi unggulan bagi masyarakat yang sudah bekerja menanam kakao sejak lama.
    .
    Adapun lokasi pengembangannya,saat ini diprioritaskan di Wilayah Pembangunan III Kabupaten Jayapura.  Wilayah itu meliputi Distrik Kemtuk, Kemtuk Gresi, Gresi Selatan, Nimboran, dan Namblong.
    .
    Untuk mengembalikan kejayaan komoditas Kakao di Kabupaten Jayapura, Pemerintah Kabupaten Jayapura melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan laksanakan Focus group discussion (FGD) Pengembangan Ekonomi Rakyat melalui Komoditas Kakao pada tanggal 13 Januari 2020 lalu.
    .
    “Forum ini harus di buktikan bahwa papua bisa membuat kebangaan dengan daerahnya dengan komunitas yang unggul,” kata Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw pada FGD Pengembangan Ekonomi Rakyat melalui Komoditas Kakao.
    .
    Menurutnya, perkembangan Kakao di masyarakat akan di pusatkan pada wilayah pembangunan tiga dan empat Kabupaten Jayapura, dimana wilayah tersebut bisa menjadi potensi yang besar. Ia berharap, pemerintah provinsi dan Kabupaten Jayapura serta kabupaten lainya dapat bersinergi untuk meningkatkan komoditas kakao.
    .
    “Wilayah Kabupaten Jayapura dalam pembangunan, baru 45 persen dari wilayah 750 kilometer persegi, sementara yang lain masih hutan. Jadi ini potensi yang sangat besar, bisa mencapai 70 persen bisa kembangkan kakao di Kabupaten Jayapura,” ujarnya.
    .
    Kebun Kakao dan tanahnya saat ini merupakan milik masyarakat adat, oleh sebab itu masyarakat harus menjadi pemilik/pelaku dalam peningkatan ekonomi masyarakat. “Kedepan ini bisa menjadi busat pembibitan di Papua, pembibitan jalan, kemudian, produksinya jalan, bisa juga kelompok masing-masing, agar masyarakat punya industri, pemerintah hanya memfasilitasi,” imbuhnya.
    .
    Ketua Kelompok Petani Kakao Kampung Gemebs di Distrik Nimboran Yahanes Waricu mengaku usaha mereka mengalami pasang-surut dalam beberapa tahun terakhir. “Saat ini kami menghidupkan (merintis) kembali pengembangan kako dengan dukungan dana desa. (Wilayah) Lembah Grimenawa ini merupakan penghasil kakao terbaik di Kabupaten jayapura,” kata Waricu.

    Tidak ada komentar

    iklan

    TesTer