• Breaking News

    KIPRA adakan Pelatihan hidroponik untuk masyarakat adat di Kampung Wembi

    Pelatihan hidroponik untuk masyarakat adat di Kampung Wembi

    Untuk memperkuat eksistensi masyarakat adat sebagai wujud pengakuan dan perlindungan untuk mengelola sumber daya alam bagi peningkatan ekonomi, Koordinasi Independen Rakyat (Kipra) Papua melakukan pelatihan menanam dengan media tanah atau hidroponik bagi mama-mama di Kampung Wembi, Distrik Manem, Kabupaten Keerom.
    .
    Pelatihan dilakukan selama dua hari, 12-13 Februari 2020 di halaman rumah Kepala Kampung Wembi, Blasius Pien, dan diawali sesi tanya jawab, yang diikuti sekitar 20 mama dari RT 01 dan RT 02.
    .
    Peserta pada hari pertama khusyuk mendengarkan penjelasan fasilitator tentang pengetahuan dasar hidroponik, pengenalan media tanam dan sistem-sistem hidroponik, serta nutrisi tanaman.
    .
    Setelah itu mereka melakukan praktik menyemai benih hidroponik, membuat sistem sederhana, melarutkan nutrisi dan pembuatan instalasi hidroponik.
    .
    Menanam dengan teknik hidroponik dianggap ramah lingkungan karena memanfaatkan barang-barang bekas berupa botol plastik, gelas plastik, dan jeriken. Jenis tanaman sayur yang bisa ditanam dengan cara hidroponik juga beragam, mulai dari kangkung, bayam, sawi, seledri, dan kemangi.
    .
    Selain itu tanaman sayur sistem hidroponik sekaligus dijadikan tanaman hias di sekitar rumah. Dengan begitu, selain bermanfaat untuk dikonsumsi, sayuran hidroponik bisa dijadikan salah satu alternatif pengganti tanaman hias.
    .
    Menurut dia, tidak hanya perawatan mudah, tetapi juga usia panen sayur-sayuran hidroponik hanya membutuhkan waktu sekitar 30-40 hari untuk dipanen atau konsumsi.
    .
    Salah satu peserta, Mama Yohana Mekawa mengaku baru mendapat pengetahuan tentang hidroponik. Menurut Mekawa, usaha hidroponik tergolong sederhana karena menggunakan media sederhana dan dibuat di pekarangan atau sekitar rumah, sehingga mudah dikontrol.
    .
    “Perawatan mudah dan hasilnya bisa kita jual. Kalau kita jual sendiri hasil baru bagus,” ujarnya. Secara garis besar, penanaman secara hidroponik ini mampu menghasilkan tanaman yang sehat, tidak membutuhkan banyak air seperti tanaman lainnya.

    “Ke depan, semoga bisa dikembangkan pada pekarangan, di kebun-kebun. Ini praktis dan mendekatkan mama-mama dengan produksi,” kata Irianto Yakobus, penanggung jawab Yayasan Kipra Papua.
    .
    Kepala Kampung Wembi, Blasius Pien (57) mengatakan pelatihan ini sangat membantu masyarakat untuk mengembangkan usaha pertanian. Namun demikian, dia berharap agar mama-mama terus aktif, mengikuti pelatihan secara terus-menerus dan memerlukan pendampingan dari Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Keerom.

    Tidak ada komentar

    iklan

    TesTer