Nasib 4 Mahasiswa Yang Terhasut OPM

Nasib 4 Mahasiswa Yang Terhasut OPM 

Empat mahasiswa Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, yakni Arbi M Nur, Ikra S Alkatiri, Fahyudi Kabir, dan Fahrul Abdullah, di-drop out (DO) dari Universitas Khairun (Unkhair) Ternate  melalui Surat Keputusan (SK) Rektor tertanggal 12 Desember 2019 lalu. karena dianggap mencederai nama baik Universitas.

Mereka ikut dalam aksi unjuk rasa peringatan "Pembebasan West Papua" pada 2 Desember 2019 lalu di depan kampus Universitas Muhammadiyah Maluku Utara Ternate. Keempat mahasiswa tersebut dianggap melakukan tindak pidana makar dan mengganggu ketertiban umum.

Kuswandi, pendamping hukum empat mahasiswa tersebut mengatakan, ia bersama dua pengacara lain yang menjadi pendamping hukum keempat mahasiswa, meminta agar keputusan drop out segera ditinjau kembali, agar empat mahasiswa tersebut diaktifkan kembali sebagai mahasiswa.

Ia menilai SK drop out yang diterbitkan pihak kampus sarat kejanggalan. Setelah berkali-kali melakukan aksi dan tidak digubris oleh rektor, keempat mahasiswa akan melanjutkan perjuangan ke jalur hukum, dengan melakukan gugatan terhadap SK DO tersebut ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).

"Jika kampus tidak meninjau kembali SK DO tersebut, maka kami akan ke jalur PTUN (Peradilan Tata Usaha Negara)," ancamnya.

Namun untuk melakukan proses gugatan itu ternyata memakan biaya yang cukup besar. Mereka harus melakukan sidang di kota Ambon yang terbentang sejauh lebih dari 600 kilometer dari kota Ternate. Sementara itu proses PTUN bisa memakan waktu hampir 2 bulan. Maka atas alasan itulah mereka tergerak untuk membuat penggalangan dana.

Hingga saat ini, dana yang terkumpul belum memenuhi target. Karena hasutan oleh kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) nasip mereka jadi begini.  Adakah dari pihak OPM yang membantu pendanaan mereka?  Gara-gara mendukung OPM, masa depan mereka menjadi suram. Ditinggalkan keluarga, teman dan OPM itu sendiri.