• Breaking News

    Papua Barat Butuh Dokter Special Tangani Covid-19

    Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, menyatakan provinsinya masih membutuhkan sejumlah dokter spesialis untuk penanganan pasien virus corona. Hal ini ia sampaikan di hadapan Menkes Terawan Agus Putranto saat rapat koordinasi penanganan COVID-19 di Manokwari, Selasa (7/7) malam.

    "Paling tidak tujuh dokter spesialis yang kita butuhkan, di antaranya spesialis paru, anestasi, radiologi dan patologi. Nanti akan kami tempatkan di rumah sakit provinsi dan daerah-daerah yang sangat membutuhkan dukungan dokter spesialis," ucap Dominggus.

    Selain Terawan, rapat koordinasi ini dihadiri langsung Menteri Koordintor Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendi dan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo, dalam rangkaian kunjungan penanganan COVID-19 di Papua - Papua Barat.

    Dominggus menjelaskan pihaknya telah membuka penerimaan dokter spesialis sejak April lalu dan masih dibuka, namun hingga saat ini belum ada yang mendaftar. Bahkan, Pemprov Papua Barat sanggup membayar gaji antara Rp 75 juta hingga Rp 80 juta per bulan per orang.

    Selain honor, Pemprov Papua Barat juga akan menyiapkan tempat tinggal yang layak serta kendaraan operasional selama menjalankan tugas di Papua Barat.

    "Awalnya kita hanya siapkan gaji atau honor sebesar Rp 50 juta dan fasilitas tempat tinggal juga kendaraan operasional. Tidak ada yang minat, lalu kita koordinasi dengan Kejaksaan juga BPK dan akhirnya honornya kita naikan menjadi Rp 75 juta sampai Rp 80 juta," ucap Dominggus.

    Dominggus mengatakan, pihaknya dan pemerintah kabupaten/kota terus berusaha melengkapi fasilitas dan tenaga kesehatan serta sarana pendukung lainya dalam penanganan COVID-19.

    Saat ini di Papua Barat, sudah ada 14 rumah sakit rujukan COVID-19. Kementerian Kesehatan pun telah memberi izin pengoperasian Rumah Sakit Umum (RSU) Provinsi di Manokwari.

    "Untuk alat deteksi COVID-19, di RSU Provinsi sudah ada dua PCR (polymerase chain reaction) dan satu TCM (tes cepat molekuler) yang kita operasikan. Di Bintuni PCR juga ada dua, Kabupaten Sorong satu. Fakfak dan Teluk Wondama juga sudah mengoperasikan TCM," katanya.

    Dalam waktu dekat, rumah sakit umum daerah (RSUD) Manokwari pun akan mengoperasikan PCR. Saat ini beberapa tenaga kesehatan sedang menjalani pelatihan di laboratorium kesehatan Makassar, Sulawesi Selatan.

    Pada kesempatan itu juga, Dominggus berharap gugus tugas nasional maupun Kemenkes membantu Papua Barat memenuhi kekurangan tenaga dokter spesialis untuk memperlancar penanganan COVID-19.

    Tidak ada komentar

    iklan

    TesTer