• Breaking News

    Pemerintah Kampung Mawokau Kembali Bagikan BLT Tahap II

    Pemerintahan Kampung Mawokau Jaya, Distrik Wania kembali membagikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD) tahap kedua untuk 146 Kepala Keluarga, pada Jumat (10/7).

    Kepala Distrik Wania Leonard Kareth mengatakan, pembagian berlangsung di Balai Kampung Mawokau Jaya ini dibagi dua kelompok menghindari kerumunan sesuai anjuran protokol kesehatan COVID-19.

    Kepala Kampung Mawokau Jaya Edison Rafra menjelaskan, untuk sistem pendataan penerima sesuai Peraturan Kementerian Desa (Permendes) Nomor 6 Tahun 2020, sedangkan pembgaian besarannya Rp.600.000 selama tiga bulan berdasarkan Peratuaran Menteri Keuangan (PMK) Nomor 40 tahun 2020.

    Namun saat ini ada Peraturan Menteri Keuangan (PMK) yang baru Nomor 50 Tahun 2020 yang mengatur penambahan pembayaran BLT DD Covid-19 tiga bulan lagi. Besarannya Rp.300.000 per bulan, sehingga total menjadi Rp900.000. Dengan demikian selama enam bulan 146 KK ini akan menerima Rp.2.700.000.

    “Tahap pertama sudah dibagikan pada 18 Juni lalu, masing-masing KK menerima Rp.600.000,” kata Edison.

    Ia menguraikan pencairan BLT DD tahap pertama ini 40 persen dari total APBKampung Mawokau Jaya tahun 2020 senilai Rp.1.837.378.504, yakni Rp.132. 37.000.
    Dari 40 persen ini dibagi lagi pembagian tahap pertama 15 persen, tahap kedua 15 persen dan tahap terakhir 10 persen.

    Selanjutnya 10 persen tahap ketiga BLT DD senilai Rp. 87.538.000 baru bisa dicairkan pada Juli ini, setelah masukan laporan pencairan tahap kedua ke Distrik Wania dan Dinas Pemberdayaan Pemerintahan Kampung. Ia menambahkan, program fisik selama Covid-19 ditangguhkan.

    “Yang jelas kita bekerja transparan. Masyarakat yang ingin bertanya silahkan datang ke kantor melihat di daftar info kampung penggunaan ADD dan DD,” katanya.

    Pembagian BLT ini khusus KK yang belum mendapat Bantuan Sosial Tunai (BST), Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dan lain-lain dari pemerintah daerah maupun Pusat. Begitupun dalam pembagian sembako diperuntukan lebih kepada KK yang belum menerima bantuan apapun termasuk BLT DD.

    “Pembagian ini sifatnya pertahap sesuai dengan persiapan kita juga pertahap. Sehingga pembagian sembako juga pertahap. Misalnya tahap pertama habis dibagi, baru tahap kedua belanja kemudian bagi. Juga ada proses penyerahan,” katanya.

    Untuk pencairan Dana Desa ini dibagi tiga tahap. Tahap pertama 40 persen yang sekarang lagi difungsikan untuk BLT DD Covid-19. Tahap kedua juga 40 persen dijadwalkan pada September dan ketiga 20 persen Desember pencairan untuk pembayaran honor aparat kampung.

    Sebelum ada pandemi virus Corona ujarnya, pencairan 40 persen tahap pertama APB Kampung Mawokau Jaya digunakan untuk kegiatan fisik, pembayaran honor aparat kampung, ketua RT, RW, tokoh masyarakat, tokoh agama dan Linmas.

    Begitu juga 40 persen tahap kedua sama untuk membiayai kegiatan fisik dan pemberdayaan masyarakat dan tahap ketiga 20 persen.

    Saat ini di Kampung Mawokau Jaya ada 806 KK yang tersebar di 12 RT dan dua RW.
    Dari 806 KK berdasarkan pendataan dilakukan oleh tim relawan 15 orang, didampingi ketua RT mendapat 190 KK. Namun setelah diverifikasi lagi dan disepakati dalam pertemuan akhirnya yang memenuhi kriteria 146 KK sebagai penerima BLT DD.

    “146 ini memang benar-benar warga secara ekonomi menengah ke bawah. Memang ada warga yang bilang kenapa kami tidak dapat, tapi kita bisa lihat lagi dari sisi kemampuan ekonominya hidup kesehariannya. Kemungkinan besar data penerima ini sampai enam bulan ke depan tidak ada perubahan,” katanya.

    Sebelum tim turun pendataan sudah diawali dengan sosialisasi selama dua munggu lebih. Ini dibuktikan dua kali pembagian ini tidak ada warga yang datang komplain.

    Selain KK penerima BLT DD, ia menyebutkan di wilayahnya ada juga penerima Jaringan Pengaman Sosial (JPS) dari Alokasi Dana Desa (kabupaten) dianggarkan Rp80 juta. Penerimanya bisa diakomodir 500 KK. Hal ini agar terjadi pemerataan supaya tidak terjadi kesenjangan sosial.

    Tidak ada komentar

    iklan

    TesTer