• Breaking News

    Otonomi Khusus Berhasil di Tanah Papua.




    Dekan Fakultas Hukum Universitas Cendrawasih Hendrik Krisifu mengingatkan, masyarakat Papua jangan keliru memaknai Otsus. Menurutnya, Otsus itu tidak akan berakhir pada tahun depan.

    Hendrik menjelaskan, Undang-Undang Otsus itu sebanyak 78 pasal, tidak ada satu pasal pun yang menyatakan akan berakhir tahun 2021. Yang jelas, di pasal 34 ayat 6, disebut bahwa yang berakhir pada tahun 2021 adalah dana otonomi khusus. Jadi, kata Hendrik, harus ada satu pemahaman di masyarakat bahwa bukan Otsus yang akan berakhir. Namun, dana Otsusnya yang akan berakhir. Papua akan tetap mendapat keistimewaan.

    Dia menilai bahwa sejauh ini pelaksanaan Otsus memang ada yang menggembirakan. Namun, tentu saja masih ada yang harus diperbaiki. Jika pun ada yang kurang, semua pihak mestinya bersama-sama memperbaiki. Dia mencontohkan pelaksanaan otonomi khusus dalam hal pembentukan partai politik. Dalam hal itu, agak berbeda dengan Aceh.

    Hal lain yang perlu diperbaiki adalah soal evaluasi Otsus yang perlu diperbaki agar hasilnya bisa lebih dilihat masyarakat sehingga bisa dilihat dan juga masyarakat bisa berkontribusi memberi masukan. Harapannya, dengan lebih terbuka, bisa mendapat gambaran utuh tentang otonomi khusus di Papua.

    Meski demikian, dia mengakui bahwa Otsus juga membuahkan hasil positif. Misal, terjadi daerah pemekaran, distribusi kewenangan di daerah, distribusi ekonomi, dan potensi di daerah lebih optimal dengan adanya pemekaran.

    Staf khusus Presiden Joko Widodo, Billy Mambrasar, menjelaskan, dari survei dengan sampel 500 orang milenial Papua, pandangan mereka sejalan bahwa Otsus merupakan proses dan perlu perbaikan yang terus menerus. Misal, penggunaan anggaran yang harus diperbaiki.

    Ia menyebut, Otsus merupakan proses membangun jiwa raga. Karena itu, hal baik yang sudah didapat dari Otsus, seperti ke sektor pendidikan yang merupakan investasi sumber daya manusia, terus ditingkatkan. Di sisi lain, ia sepakat bahwa agar makin baik perlu dengarkan aspirasi dari AOP agar Otsus bisa berjalan lebih baik.

    Sementara, musisi Edo Kondologit melihat, masalah Papua saat ini sangat kompleks. Otsus sebenarnya dilakukan tujuannya untuk kesejahteraan, meningkatkan taraf hidup meningkat. Kalau pun masih ada penilaian Otsus gagal, menurut dia, karena sebagian pihak juga terlalu banyak bersandiwara.

    Ibarat kata, dalam satu rumah besar Indonesia, masih ada sebagian yang menilai bahwa ketidakadilan menjadi pemicu utama. Ia mendorong, semua pihak, para tokoh adat, tokoh politik kompeten Papua, hadir duduk bersama-sama membahas masa depan Papua agar lebih baik.

    Tidak ada komentar

    iklan

    TesTer