• Breaking News

    Petugas sensus data tunawisma di Sentani




    Petugas Sensus Penduduk 2020 mendata para tunawisma di Sentani, Kabupaten Jayapura. Mereka menyusuri kawasan eks Pasar Lama Sentani, Pasar Pharaa, dan Jembatan Abeale.

    “Aktivitas masyarakat mulai sepi pada malam hari sehingga para tunawisma mudah dijumpai (untuk didata). Mereka berada (beristirahat) di pojok bangunan atau di pintu masuk pasar,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Jayapura Jeffry de Fretes, di sela pendataan.

    Petugas mendata sebanyak 11 tunawisma di Pasar Pharaa, serta masing-masing dua tunawisma di eks Pasar Lama Sentani, dan Jembatan Abeale. Mereka terdiri atas warga berusia dewasa dan anak.

    “Berdasarkan informasi awal sebenarnya ada 16 tunawisma di Pasar Pharaa, tetapi hanya 11 yang berhasil didata. Sementara itu, di eks Pasar Lama Sentani ada enam tunawisma, tetapi hanya dua yang berhasil didata,” jelas Jeffry.

    Dia mengatakan pendataan tersebut penting bagi pemerintah setempat untuk mendukung pengawasan dan pembinaan terhadap para tunawisma. Itu termasuk, di antaranya perlindungan terhadap perempuan dan anak.

    “Dari pengakuan mereka, kebanyakan (anak jalanan/tunawisma) berasal dari keluarga yang orangtuanya bercerai. Ada juga yang kedua orangtuanya telah meninggal atau menumpang pada keluarga, tetapi tidak mendapat perhatian (dinafkahi kebutuhan hidupnya),” ungkap Jeffry.

    Mumpung jumlah tunawisma belum terlampau banyak di Sentani, Jefrry berharap pemerintah setempat bergerak cepat dalam mengatasi permasalahan sosial tersebut. “Mereka yang kami data itu semuanya Orang Asli Papua. Beberapa di antara mereka tinggal dan sering tidur di kolong jembatan (pada malam hari)”.

    Tidak ada komentar

    iklan

    TesTer