• Breaking News

    Papua Sangat Bergantung Terhadap Dana Otonomi Khusus!




    Pemerintah mengklaim bahwa otonomi khusus ialah sebagai upaya negara dalam menghormati masyarakat adat beserta hak tradisional mereka di Papua maupun Papua Barat.

    Tenaga Ahli Kelembagaan Desk Papua Bappenas, Moksen Idris Sirfefa mengatakan, upaya itu juga disebut sebagai pelaksanaan dari amanat konstitusi Indonesia.

    Sirfefa menyebut ada pemahaman keliru yang berkembang pada saat ini. Otsus seolah-olah akan berakhir pada tahun depan padahal kebijakan itu akan terus berlanjut dan diperbaiki demi kesejahteraan masyarakat Papua.

    Menurutnya, kesalahpahaman mengenai masa pemberlakuan otsus karena kebijakan tersebut hanya dinilai dari sisi anggaran padahal ada banyak hal terkait lain. Itu semisal kelembagaan, kewenangan, dan sumber daya manusia.

    Karena itu, dia mengajak semua pihak di Papua mengkaji kemanfaatan otonomi khusus agar tidak terjadi salah persepsi.

    “Cara memandang (penilaian terhadap) otsus itu harus cermat, dengan mengkaji segala konsekuensinya. Yang berhasil, ditingkatkan dan yang tidak berhasil, diperbaiki.”

    Wali Kota Jayapura, Benhur Tommy Mano mengakui dana otsus telah membantu peningkatan sumber daya manusia.

    Pembangunan Kota Jayapura juga lebih menggeliat, yang ditandai perbaikan infrastruktur, kenaikan indeks pembangunan manusia dan angka harapan hidup masyarakat.

    Dia menegaskan otsus perlu dilanjutkan di Papua. Itu lantaran tingkat ketergantungan fiskal daerah terhadap gelontoran otsus cukup besar. “Ke depan, dana otsus harus benar-benar untuk kesejahteraan masyarakat Papua.”

    Anggota DPR-RI Jimmy Demianus Ijie mengingatkan pemerintah agar memperlakukan masyarakat Papua secara bermartabat. Mereka harus diberi kewenangan penuh dalam mengelola daerah sehingga pelaksanaan otsus menjadi optimal.



    Tidak ada komentar

    iklan

    TesTer