• Breaking News

    Forum Suara Adat Papua Nyatakan Sikap Untuk Di Audit Dana Otsus



    Organisasi yang mengatasnamakan Forum Suara Adat Papua Sepakat membuat pernyataan sikap untuk keberlangsungan otonomi khusus(otsus) dan Audit menyeluruh penggunaan dana Otsus Papua.

    Forum suara Papua yang tergabung di dalamnya Empat Tokoh dari Lima Wilayah Adat Di Provinsi Papua bersama tokoh-tokoh Pemuda Papua

    Forum pertemuan yang digagas Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Nabire Socrates Sayori digelar diKoya Koso Kota Jayapura.

    Dalam pertemuan itu di hadiri oleh Kepala Suku Besar Keerom (Wii-Kaya) Herman.Yoku, Tokoh Adar Saireri di Jayapura,Niko Mauri, Kepala Suku wilayah Lapago di Tanah Tabi, Yulius .Kogoya, Wakil Ketua Masyarakat adat Lapago

    Selain itu, Atinus .Wakur, Ketua DPD Pemuda Mandala Trikora Papua Albert . A .Kabiay, Wakil Ketua Ampera Eduardo. Rumatrai, Tokoh Pemuda Lapago Meniron Wenda, Tokoh Pemuda Lapago Oplinus Lambe dan beberapa tokoh lainnya.

    semua tokoh menyepakati dilakukannya audit dana Otsus Papua yang telah dikucurkan sekitar sejak 2002 sekitar 127 Trilyun dengan Provinsi Papua Barat.

    Herman Yoku dalam mengatakan jika UU Otsus sudah selayaknya diterima baik oleh seluruh lapisan masyarakat terlepas dari berbagai persoalan yang terjadi.

    “Penolak itu biasa, tapi saya mau katakan tolak baru minta referendum itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Prosesnya panjang dan lewat sidang-sidang dan lainnya sampai ke PBB. Tapi ini yang didepan mata, kita harus fikir untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Papua,”kata Kepala suku Besar Herman Yoku.

    Menurutnya, audit Otsus penting dilakukan untuk pertanggungjawaban kepada rakyat dan menjadi bahan evaluasi pelaksanaan Otsus kedepan.

    “Harus diaudit menyeluruh supaya rakyat tau dimana berhasil dan tidaknya. Dan menjadi bahan rujukan perbaikan kedepan,”tegasnya.

    Niko Mauri yang juga sebagai salah satu pelaku sejarah turunnya Otsus Papua mengungkap hal senada, Niko meminta perjuangan pendahulu untuk turunnya Otsus hendaknya menjadi perhatian bersama. Otsus Adalah berkat yang Tuhan berikan untuk Papua. Perbedaan pandangan hendaknya disingkirkan untuk kemajuan Tanah Papua.

    “Otsus ini berkat bagi Papua, untuk kemajuan dan kemakmuran Papua. Mari kita yang hadir dan banyak tokoh di Papua ini sudah berumur, sehingga sepanyasnya kita letakkan pondasi jembatan emas yang baik untuk generasi muda kita. Sehingga nantinya generasi kita ini tidak bingung melangkah, meraba-raba,”ucapnya.

    Sementara, Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Nabire Socrates Sayori menegaskan jika sebelum Otsus dilanjutkan audit harus dilakukan.

    “Ini selain Kepala Suku besar Keerom, bapak Herman Yoku adalah anggota MRP Pokja Adat Tabi, sehingga beliau tahu semua. Maka kita harus tegas meminta audit Otsus. Jangan kita memelihara kesalahan-kesalahan yang besar, karena kalau kita lakukan itu maka kita akan mati bersama,”ucapnya.

    Di jelaskan sebagai tokoh adat Seireri 2 (dua), tidak pernah menolak Otsus. Meski dana 6 persen untuk adat dikatakan tidak tahu keberadaannya.

    “Dana untuk adat tidak jelas kemana, padahal 6 persen hak untuk adat. Namun karena ini adalah Undang Undang maka tidak bisa dihentikan, yang ada adalah dievaluasi dan lanjutkan,”jelasnya.

    Kenudian tokoh adat ini membacakan pernyataan sikap yang isinya meminta pemerintah melakukan audit menyeluruh penggunaan dana Otsus di Papua serta melakukan evaluasi menyeluruh atas seluruh program Otsus di Papua dan maminta Otsus tetap dilanjutkan.



    Tidak ada komentar

    iklan

    TesTer