• Breaking News

    Mahasiswi STIH Manokwari Beri Tanggapan Soal DOB



    Seorang mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Manokwari kelas Momi Waren di kabupaten Manokwari Selatan, Provinsi Papua Barat memberi tanggapan terhadap dua hal di tanah Papua.

    Ia berkomentar terkait rencana pemekaran daerah otonom baru (DOB) dan persoalan perpanjangan dana otonomi khusus di tanah Papua. Demikian disampaikan Mahasiswi STIH Manokwari, Aleksanderina Tarpono.

    Terkait pemekaran daerah otonom baru, Tarpono berpendapat bahwa pemekaran daerah otonom baru merupakan keinginan rakyat. Meski demikian, ia menyebut bahwa hal itu juga dinilai berangkat dari keinginan politik sehingga ada sebagian masyarakat yang menerima pemekaran, namun ada juga sebagian warga yang menolak pemekaran.

    Kata Tarpono, pemekaran juga bagian dari mewujudkan perubahan dan rentang kendali pemerintah untuk lebih dekat dengan masyarakat. Hanya saja jelas Tarpono bahwa saat ini pemerintah Pusat masih memberlakukan moratorium pemekaran daerah otonom baru secara nasional sehingga keinginan pemekaran daerah masih dipertimbangkan.

    “Jadi pemekaran sebetulnya ialah cara pelayanan pemerintah kepada rakyat demi kesejahteraan rakyat itu sendiri, juga mendekatkan rakyat dengan pemerintah serta membuka akses infrastruktur maupun membuka peluang kerja bagi rakyat. Terutama berikan peluang kepada para sarjana yang sudah menyelesaikan studinya” ungkap Tarpono.

    Tidak ada komentar

    iklan

    TesTer