• Breaking News

     Masyarakat Papua Berharap dapat ‘Kado Natal’ dari KPK Berupa Penangkapan Lukas Enembe



    Respon masyarakat terhadap kasus Lukas Enembe masih terus bergeliat dan seakan tak berjeda. Pasalnya, hingga saat ini tersangka kasus korupsi dan gratifikasi tersebut belum terdapat tanda-tanda akan ditangkap ataupun dihukum sesuai kesalahan yang telah dilakukan. Alih-alih demikian, proses penyidikan sang gubernur terbilang cukup lama dan alot lantaran sejumlah alasan dan manuver yang dilakukan oleh pihaknya hingga kuasa hukumnya yang terbukti terlibat.

    Kondisi demikian yang kemudian menjadi sorotan dari sejumlah pihak dalam menanggapi uniknya kasus sang gubernur. Bahkan beberapa lembaga penelitian telah menghasilkan suatu laporan kajian bahwa tidak efektifnya pembangunan dan upaya memajukan Papua salah satunya dipengaruhi oleh masalah di internal wilayah tersebut dimana kasus korupsi menjadi hal yang memilukan karena melibatkan para pejabat pemerintahan daerah yang harusnya mampu bersikap amanah namun justru menyalahgunakan uang rakyat.

    Mewaspadai Intervensi Politik dalam Molornya Penyidikan Kasus Lukas Enembe

    Salah satu tokoh yang memiliki harapan besar terhadap kelanjutan kasus Lukas Enembe datang dari Ketua Forum Bela Negara Provinsi Papua, Sarlens LS Ayatonai. Dirinya berharap KPK memberikan ‘kado natal’ kepada masyarakat Papua berupa kesungguhan dalam membersihkan korupsi di Tanah Papua, terutama dalam kasus korupsi yang menjerat Gubernur Papua Lukas Enembe.

    Penuntasan kasus Lukas Enembe menjadi momentum penting bagi KPK untuk membuktikan kesungguhannya memberantas korupsi yang dinilainya sudah membudaya di kalangan para pejabat daerah di Papua. Kalau tidak ada lagi korupsi di Tanah Papua maka pembangunan dan kemajuan akan lebih lancar. Menurutnya, kasus korupsi yang menjerat Lukas Enembe seyogyanya dapat dituntaskan sesegera mungkin. Jika ditunda sampai medio 2023, dikhawatirkan akan terdapat intervensi dari partai-partai politik (parpol) untuk kepentingan Pemilu 2024, dimana parpol memanfaatkan kasus Lukas untuk melakukan bargaining politik pemenangan kader-kadernya ke kursi legislatif maupun Pilkada.

    Di sisi lain, Sarlens juga menyatakan kegembiraannya karena KPK sudah mulai menelisik penggunaan anggaran PON XX Papua. Menurutnya, Gubernur Papua selaku Kepala Pemerintahan di Bumi Cenderawasih patut diperiksa keterkaitannya dengan banyaknya keluhan masyarakat seputar penyelenggaraan PON yang masih menyisakan sejumlah persoalan. Selain itu, juga masih terdapat aksi pemalangan di beberapa venue PON yang dilakukan warga masyarakat pemilik hak ulayat. Hal tersebut mengindikasikan belum beresnya urusan pembayaran hak ulayat warga, sementara masyarakat mengetahui bahwa negara sudah mengucurkan banyak uang dari APBN untuk pembangunan aset-aset PON maupun biaya penyelenggaraan PON itu sendiri. Hal ini perlu menjadi perhatian KPK agar jangan sampai pada akhirnya masyarakat yang kemudian dirugikan.  

    Desakan Eks Pendiri OPM agar Pemerintah Tegas Segera Tangkap Lukas Enembe

    Sebuah respon menyikapi kasus Lukas Enembe juga muncul dari pendiri Organisasi Papua Merdeka (OPM), Nicholas Messet yang menyatakan bahwa pemerintah agar jangan ragu-ragu untuk menangkap, mengadili, serta menghukum sang gubernur karena telah melakukan kesalahan terhadap negara dengan mencuri uang rakyat dan berjudi di kasino. Adanya kasus korupsi yang menyeret Lukas Enembe jadi hal yang memprihatinkan karena telah menggunakan uang negara untuk kepentingan pribadi. Lukas Enembe telah memalukan Papua, sehingga pemerintah agar bertindak tegas untuk menangkap dan segera menggantinya dengan orang lain. Dirinya juga berpesan kepada masyarakat Papua terutama yang turut berjaga di kediaman sang tersangka agar tidak tertipu karena sebenarnya rumah yang dijaga adalah pencuri uang masyarakat Papua. Maka sekali lagi, Nicholas berpesan kepada pemerintah agar bersikap tegas terhadap Lukas Enembe untuk tidak ragu menangkapnya.

    Dorongan Tokoh Masyarakat Papua Terhadap KPK Usut Kroni Lukas Enembe yang Terlibat Korupsi

    Upaya dan perhatian terhadap wilayah Papua untuk menjadi lebih baik juga pernah muncul dari tokoh perempuan asal Keerom, Ida Sokoy. Dirinya mengaku terus mengikuti perkembangan kasus korupsi yang melibatkan Lukas Enembe secara detail. Menurutnya, dalam melakukan tindak korupsi, sang gubernur tentunya tidak bertindak sendirian. Patut diduga, dirinya dibantu oleh kroni-kroninya yang duduk di posisi strategis, baik di eksekutif maupun legislatif. Disebutnya, para pelaku yang terlibat tersebut memberikan kontribusi dalam kesalahan yang dibuat Lukas Enembe. Tokoh Wanita yang sekaligus Pengurus Persatuan Wanita Kristen Indonesia (PWKI) ini mengapresiasi dan mendukung langkah-langkah KPK terhadap Lukas Enembe. Kepada sang gubernur yang telah ditetapkan sebagai tersangka, dirinya meminta agar orang nomor satu di Papua tersebut berani tampil di depan umum, nyatakan bahwa dirinya tidak bersalah. Bukan melemparkan opini-opini bahwa dirinya benar, tapi sambil bersembunyi. Dirinya juga berharap bahwa Lukas sebagai pemimpin besar sebaiknya berjiwa besar, berani mengakui kesalahan. Lukas harus menjadi contoh untuk para pemimpin Papua ke depan, bahwa jika ingin menjadi pemimpin besar, jiwanya jangan kerdil.

    Sebelumnya, dorongan terhadap Lukas Enembe agar ungkap seluruh pihak yang terlibat korupsi juga pernah disampaikan oleh warga Kabupaten Keerom bernama Thomas Kereway. Menurutnya, langkah yang ditempuh oleh lembaga antirasuah KPK dalam penanganan kasus Lukas Enembe sudah tepat dan manusiawi. Dirinya meminta Lukas Enembe agar berterus terang kepada KPK untuk membuka siapa kroni-kroni, pihak swasta, maupun para pejabat daerah lainnya di wilayah Papua yang terlibat kasus. Selain memudahkan tugas KPK, juga akan sangat membantu mempercepat pencapaian kesejahteraan masyarakat Papua pada era Otsus tahap kedua saat ini, sehingga tidak seperti hasil Otsus tahap satu yang dinilainya gagal dan terhambat akibat korupsi.  

    Temuan Uang Suap Lukas Enembe di Batam

    Sementara itu, kabar terbaru dari penyidikan kasus Lukas Enembe baru saja disampaikan oleh KPK melalui sejumlah pemberitaan di media. Dalam keterangannya melalui juru bicara bidang penindakan KPK Ali Fikri menyatakan bahwa pihaknya telah menemukan uang yang diyakini berkaitan dengan dugaan suap Gubernur Papua Lukas Enembe di Batam yang disimpan di sebuah rumah. Temuan uang tersebut kemudian dibawa ke markas KPK untuk segera didalami melalui pemanggilan sejumlah saksi.

    SUMBER : https://waktunya.online/2022/12/26/masyarakat-papua-berhadap-dapar-kado-natal-dari-kpk-berupa-penangkapan-lukas-enembe/

    Tidak ada komentar

    iklan

    TesTer