• Breaking News

    Daftar Kejahatan HAM oleh Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua

    Daftar Kejahatan HAM oleh Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua

    Kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya dianggap kelompok yang paling bertanggung jawab atas sejumlah aksi kejahatan yang terjadi dalam kurun waktu satu tahun terakhir di Kabupaten Nduga, Papua.

    Berdasarkan catatan, serangkaian peristiwa penembakan hingga menewaskan puluhan masyarakat sipil dan 4 TNI serta 1 anggota Brimob telah dilakukan kelompok Egianus Kogoya. Bahkan sejumlah alat berat dan alat transportasi udara juga menjadi sasaran penyerangan mereka.

    Belum lagi pembangunan jalan Trans Papua untuk menyambungkan antar-kabupaten yang menjadi prioritas pemerintah pusat menjadi terganggu. Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) juga melakukan semua upaya-upaya memutarbalikkan fakta, menciptakan opini publik sesat, Hoax di media sosial seolah-olah TNI/POLRI melakukan pelanggaran HAM yang terjadi, padahal semua perisitiwa pelanggaran HAM dilakukan oleh KKB.

    Berikut adalah beberapa daftar kejahatan atas hak asasi masusia yang dilakukan oleh KKB:

    1, Peristiwa penembakan seorang warga di Ilaga ibu kota Kabupaten Puncak, Sabtu (28/9/2019), peristiwa penembakan itu terjadi di Kios Ojong yang tepat berada di ujung Bandara Ilaga, Warga bernama Syahrudin ditembak hingga tewas di tempat.
    2, KKB secara sporadis melakukan pembantaian dua tukang ojek ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Amunggi, Distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak. Kamis (26/9).
    3, Separatis KKB menjadikan balita, anak-anak, remaja dan ibu-ibu tameng hidup tak berdosa di Kp. Olenki ilaga Kab. Puncak pada hari Selasa (17/09/2019) dengan korban jiwa masyarakat sipil atas nama Tekiman Wonda, Edison Mom, Rudi Mom. Sedangkan korban luka tembak diantaranya, Topina Mom, Ny Tabuni, Ny Herina Kinal, Yefrina Mom. Separatis KKB kembali menyatakan bertanggung jawab atas semua peristiwa itu.
    4, Melakukan pembantaian secara sadis terhadap 31 pekerja di Kali Yigi dan Kali Aurak Distrik Yigi Kabupaten Nduga. Ke 31 orang pekerja jembatan ini merupakan buruh bangunan dari PT Istaka Karya dilaporkan tewas.
    5, Kelompok separatis bersenjata (KKB) menyerang dan melakukan pembakaran alat berat (1 unit Excavator dan 1 unit Bulldozer) milik PT Modern.
    6, Separatis KKB menembaki pesawat Twin Otter Trigana Air yang saat itu disewa Brimob Polri. Pasukan Brimob ini sedang bertugas untuk mengamankan pilkada. Dua orang juga terluka akibat insiden tersebut.
    7, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) melakukan Pemerkosaan dan penganiyaan guru dan tenaga medis di Mapendum, Kab Nduga Pada Oktober 2018,
    8, Kelompok KKB pernah menyekap belasan guru yang sedang bekerja di SD YPGRI 1, SMPN 1 dan tenaga medis yang bertugas di Puskesmas Mapenduma, Nduga pada tahun 2018.

    Beberapa peristiwa diatas merupakan tindakan KKB yang melakukan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat, hak hidup masyrakat sipil sudah dirampas dengan cara yang kejam dan tidak manusiawi. Masyarakat secara psikologis mengalami trauma, kecemasan dan ketakutan atas berbagai peristiwa yang kekerasan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) ini di Papua.

    Sangat bertolak belakang dengan apa yang diungkapkan Benny wenda, para aktivis HAM dan petinggi KKB bahwa banyak pelanggaran HAM yang terjadi di Papua dilakukan TNI dan POLRI, padahal separatis Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) sendiri yang selalu melakukan tindakan pelanggaran HAM.

    Untuk itu, pemerintah daerah dan warga seluruh Indonesia harus bersatu dan mendorong aparat keamanan TNI/POLRI untuk memberikan sanksi tegas tehadap Separatis Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pelaku pelanggar HAM, agar korban jiwa tidak terus bertambah. Demi menyelamatkan anak bangsa yang berada di Papua menuju perubahan ke arah Papua Damai dan sejahtera.









    Tidak ada komentar

    iklan

    TesTer