• Breaking News

    TNI Manunggal Membangun Desa Dapat Memutus Rantai Paham Separatisme

    TNI Manunggal Membangun Desa Dapat Memutus Rantai Paham Separatisme

    Pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-107 TA. 2020 yang mulai digelar di wilayah Kodam XVIII/Kasuari, yakni di wilayah tugas Kodim 1803/Fakfak, tepatnya di Kampung Kanantare, Distrik Fakfak Tengah, Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat merupakan salah satu bentuk kepedulian TNI khususnya dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat.

    Untuk TMMD Ke-107 di Kabupaten Fakfak ini, Aster menilai sebagai langkah yang strategis, mengingat Kampung Kanantare merupakan wilayah yang dikenal dengan sebutan ‘daerah merah’, karena sering terjadi aktivitas-aktivitas masyarakat membawa ide-ide separatis, yang bertentangan dengan falsafah di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

    “Pelaksanaan kegiatan TMMD ini adalah sangat strategis, karena salah satu sasaran kita adalah penguatan Binter (Pembinaan Teritorial), terutama wilayah-wilayah yang masih ada warganya yang memiliki paham yang berbeda/berseberangan dengan paham NKRI, dan salah satunya di daerah ini. Untuk itu, kita bersama-sama dengan masyarakat memberikan pemahaman tentang Karya Bakti. Kita bantu mereka, kemudian kita bergotong-royong. Salah satu tujuannya adalah untuk memutus rantai paham separatisme,” ujar Susanto.

    Lebih lanjut diungkapkan, di Papua Barat ini masih ada beberapa wilayah yang perlu penguatan Binter. Oleh karenanya, kegiatan ini (TMMD) merupakan kegiatan yang penting dan sangat strategis bagi Kodam XVIII/Kasuari dalam rangka penguatan Binter.

    “Kita semua tentu berharap, apa yang dikerjakan dalam TMMD ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada masyarakat, sekaligus bisa menyadarkan masyarakat bahwa NKRI ini sudah final,” ungkapnya.

    “Mari kita secara bersama-sama, baik TNI, pemerintah daerah, dan seluruh komponen masyarakat saling bahu membahu membangun Kanantare dan Fakfak khususnya. Mengapa? karena hal ini adalah menjadi tanggung jawab kita bersama, agar masyarakat Papua Barat dapat menikmati kesejahteraan,” lanjutnya.

    Senada dengan Aster, Dandim 1803/Fakfak di tempat yang sama mengatakan bahwa dalam menentukan sasaran TMMD, Kodim Fakfak melihat pada tiga aspek, yaitu geografi, demografi, dan kondisi sosial.

    “Kami melihat Kampung Kanantare ini dari sudut kondisi sosial perlu adanya sentuhan dan pendampingan terhadap seluruh warga masyarakatnya karena menurut penilaian kami dan pemerintah daerah, bahwa diantara saudara-saudara kita warga kampung ini masih ada yang katakanlah terpapar ide-ide separatis,” kata Dandim Letkol Yatiman.

    Oleh karena itu, melalui kegiatan TMMD ini akan dilaksanakan pembangunan, baik fisik berupa rehab rumah, maupun non fisik yang salah satunya berupa sosialisasi kebangsaan.

    “Dalam TMMD ini, selain memperbaiki puluhan rumah warga, kita juga akan memberikan pemahaman dan penanaman nilai-nilai nasionalisme, sehingga paham-paham (separatisme) yang sudah beberapa tahun belakangan ini mewarnai pola pikir masyarakat di sini, dapat kita ubah menjadi masyarakat yang mencintai NKRI, memiliki semangat juang dan nasionalisme yang tinggi,” ujar Yatiman.

    Tidak ada komentar

    iklan

    TesTer