• Breaking News

    Masyarakat Mendukung Revisi Otsus Papua



    Pemerintah berencana memperpanjang Otonomi Khusus Papua yang akan berakhir pada 2021. Masyarakat Papua pun mendukung kebijakan tersebut karena terbukti telah membawa kesejahteraan bagi masyarakat Papua, baik di bidang ekonomi maupun pendidikan.

    Selama ini Masyarakat Papua memang diberikan kewenenangan berupa otonomi khusus yang berlaku sejak tahun 2001 yang lalu. Hal ini didasari oleh terselenggara musyawarah besar dan kongres Papua II pada tahun 1999 hingga 2000 yang menuntut Papua untuk menentukan nasib sendiri. Saat itu Megawati selaku Presiden RI pun telah menandatangani UU no.21 tahun 2001 tentang otonomi khusus Papua.

    Otonomi khusus (otsus) Papua dan Papua Barat akan berakhir pada 2021 mendatang. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian juga telah mengatakan bahwa otsus tersebut akan diperpanjang.

    Mantan Kapolri tersebut menyatakan bahwa status otsus untuk Papua masih amat diperlukan demi mempercepat pembangunan di bumi cenderawasih. Dirinya juga mengklaim bahwa pemerintah menaruh perhatian kepada kemajuan pembangunan di tanah Papua.

    Perlu kita ketahui juga total dana yang dikucurkan pemerintah untuk Papua dan Papua Barat sepanjang 2002-2020 sudah sebesar Rp 126,99 triliun. Dana otsus yang diterima Papua sebanyak Rp 93,05 triliun dan Papua Barat mencapai Rp 33.94 triliun.

    Anggota DPRD Keerom, Bonifasius Moenda mengatakan, bahwa Otsus tetap berjalan, tetapi perlu dilakukan pengkajian dan revisi terhadap pasal dan ayat-ayat yang tertuang dalam UU Otusus, sehingga dana yang dikucurkan bisa menyentuh kepada kepentingan masyarakat Papua.

    Bonifasius juga mengatakan bahwa pemerintah pusat sudah semestinya berupaya serius dengan mendorong dan mengakomodir pengelolaan otsus, sehingga tidak ada gejolak di masyarakat.

    Ia juga menginginkan adanya sosialisasi dari pemerintah pusat tentang otsus kepada masyarakat Papua dan penggunaan dana Otsus selama ini harus diperiksa dengan baik dan profesional. Karena, bila dibiarkan maka negara akan terancam.

    Sementara itu, Wakil Kepala Suku Pegunungan Tengah Kabupaten Keerom, Tiombri Wenda,  berharap agar kebijakan otsus tetap berlanjut demi pembangunan dan kemajuan di tanah Papua.

    Dukungan terhadap otsus Papua juga datang dari tokoh agama tokoh agama Pdt Merry Lauren Wompere, yang merupakan salah satu jemaat GKI Solagratia, Arso II Kabupaten Keerom, dirinya mengaku bahwa Otsus Papua mampu memberikan pembangunan yang lebih baik di Papua jika dibandingkan dengan sebelum ada otsus.

    Dirinya mewakili jemaat GKI Solagratia Jaifuri sangat berharap agar Otsus Papua tetap berlanjut demi pembangunan dan kemajuan di Papua, pihak yang menolak Otsus Papua sama sekali tidak mewakili suara nurani orang Papua, mereka adalah musush masyarakat Papua.

    Tidak ada komentar

    iklan

    TesTer